MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI 2
Dosen pengampu : Imar Halimah
“WESEL TAGIH”
Disusun oleh :
Andi Luvito
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
PAMULANG
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami
panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Wesel Tagih.
Makalah ini dibuat
dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan segala
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat di harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Pamulang,30
April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang..................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 4
1.3 Tujuan.................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
wesel tagih......................................................... 5
2.2 Penentuan jatuh tempo wesel tagih..................................... 6
2.3 Penghitungan bunga wesel tagih......................................... 7
2.4 Pengakuan wesel tagih........................................................ 8
2.5 Pelunasan wesel tagih.......................................................... 9
2.6 Penilaian wesel tagih........................................................... 10
2.7 Pendiskontoan wesel tagih.................................................. 11
2.8 Penyajian wesel tagih di laporan
keuangan ........................ 13
2.9 Contoh soal dan penyelesainnya......................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya,
hampir semua transaksi bisnis dilakukan secara kredit atau pembayaran tunda.
Penjualan barang dagangan atau penjualan lainnya secara umum dilakukan secara
kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli sesuatu,
menjadi bersedia membeli karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh
secara bayar tunda atau kredit. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana
persaingan sangat ketat disatu sisi, namun daya beli orang semakin melemah
disisi lain. Kondisi ini menyebabkan, banyak para pelaku bisnis harus inovatif
untuk mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya tentu penjualan kredit
tersebut. Inilah salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan saat ini.
Konsekuensinya bagi perusahaan tentulah menimbulkan jumlah piutang yang
tercantum didalam neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva lancar yang cukup
besar dimiliki oleh umumnya perusahaan saat ini.
Selanjutnya,
agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya pelanggan yang tidak
membayar piutang, maka perusahan mengeluarkan wesel. Karena dilihat dari
kekuatan administrasi, piutang wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan
dengan piutang dagang.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa
pengertian wesel tagih?
b.
Bagaimana
menentukan jatuh tempo wesel tagih ?
c.
Bagaimana
menghitung bunga wesel tagih?
d.
Bagaimana
pengakuan wesel tagih?
e.
Bagaimana pelunasan
wesel tagih?
f.
Bagaimana
penilaian wesel tagih?
g.
Bagaimana
pendiskontoaan wesel tagih?
h.
Bagaiman
wesel tagih dalam laporan keuangan?
1.3 Tujuan
Untuk menyampaikan gagasan penulis
dengan caranya sendiri. Dan memaparkan secara sistematis tentang piutang wesel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Wesel Tagih
Wesel
adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak
lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang
akan datang. Piutang
Wesel / Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi
pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya
digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel
diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca
wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Pengertian yang
lain, piutang wesel atau wesel tagih atau surat perjanjian piutang (promissory note) adalah janji tertulis
dalam bentuk yang lebih formal dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang atau
tanggal jatuh tempo (maturity date).
Surat tersebut dapat dibayarkan ke
perorangan atau perusahaan, atau penanggung atau pemegang piutang wesel.
Surat tersebut ditandatangani
oleh orang atau perusahaan yang membuat janji. Pihak yang berhak menerima
piutang wesel disebut penerima pembayaran (payee),
dan pihak yang membuat janji disebut pembuat
janji (maker) . Piutang wesel ada
yang dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dipindahtangankan. Jika wesel
yang dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang
(badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat
didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
Pencatatan piutang
wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel dagang, wesel
dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi
harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat
dalam rekening piutang wesel menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam
satu tahun dimasukkan ke dalam aktiva
lancar. Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
dikategorikan sebagai piutang jangka
panjang.
2.2 Penentuan
Jatuh Tempo Wesel Tagih
Tanggal
jatuh tempo yaitu tanggal suatu wesel harus
dibayar. Periode
waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal
jatuh tempo dapat dinyatakan dalam hari atau bulan. Contoh : Jangka
waktu wesel 90 hari, diterbitkan tgl 16 Maret. Tgl jatuh tempo wesel adalah :
Maret 31 – 16 = 15
hari
April 30 hari
Mei 31 hari +
Jumlah 76 hari
Juni 14 hari
Jumlah 90 hari
Tanggal jatuh tempo adalah 14
Juni
Periode waktu antara penerbitan dan
tanggal jatuh tempo piutang wesel jangka pendek dapat dinyatakan dalam jumlah
harian atau bulanan. Saat wesel dinyatakan dalam harian, tanggal jatuh tempo
merupakan jumlah hari tertentu setelah tanggal penerbitan. Contoh :
Bulan
|
Jumlah
Hari
|
Total
Kumulatif
|
|
Sept. 2011
|
30-14 =
|
16
|
16
|
Okt. 2011
|
31
|
47
|
|
Nov. 3011
|
30
|
77
|
|
Des. 2011
|
31
|
108
|
|
Jan. 2012
|
12
|
120
|
Bila periodenya ditentukan dalam waktu bulan, tanggal jatuh tempo weselnya
berakhir pada tanggal yang sama di bulan wesel tersebut diterbitkan. Contoh
wesel enam bulan tertanggal 16 Februari akan jatuh tempo pada 16 Agustus.
2.3 Penghitungan
Bunga Wesel Tagih
Wesel ada yang tidak berbunga ( non-interest bearing note) dan berbunga (interest
bearing notes). Apabila sebuah perusahaan menerima wesel tidak berbunga, maka
pada saat pembayaran ia hanya akan menerima uang sejumlah nilai nominal yang
dicantumkan. Untuk wesel
yang berbunga, suku bunga wesel biasanya dinyatakan atas dasar tahunan.
Rumus :
Bunga = NN (nilai
nominaml) x Tk bunga
x Jangka waktu wesel
Jumlah hari dalam setahun
Contoh :
Nilai nominal wesel $ 2.000,
bunga 12 % dan jangka waktu wesel 3 bulan. Jumlah bunga yang harus dibayar pada saat jatuh tempo adalah :
Bunga = 2.000 x
12 % x 90
= 60
360
Nilai jatuh tempo adalah $ 20.60
Contoh lain : Tingkat
bunga piutang wesel biasanya dinyatakan dalam tahunan. Contoh: piutang wesel
$1.000 dengan bunga 9% untuk satu tahun.
Jumlah Bunga
|
=
|
Pokok Pinjaman
|
X
|
Tingkat Bunga
|
X
|
Waktu
|
$ 90
|
$ 1.000
|
0,09
|
1 th
|
Nilai jatuh tempo wesel adalah $ 1.090
Bila termin waktu weselnya dinyatakan dalam hitungan bulan, kita
menghirung bunga berdasarkan bulanan, yaitu 12 bulan. Contoh bunga untuk wesel
$ 2.000 dengan 15% bunga untuk tiga bulan.
Jumlah Bunga
|
=
|
Pokok Pinjaman
|
X
|
Tingkat Bunga
|
X
|
Waktu
|
$ 75
|
$ 2.000
|
0,15
|
3/12
|
Nilai jatuh tempo wesel adalah $ 2.075
Bila periode bunga dinyatakan dalam hitungan hari, maka menghitung
bunganya berdasarkan 360 hari. Contoh: bunga untuk $ 5.000 wesel dengan bungan
12% untuk 60 hari dapat di hitung yaitu
Jumlah Bunga
|
=
|
Pokok Pinjaman
|
X
|
Tingkat Bunga
|
X
|
Waktu
|
$ 100
|
$ 5.000
|
0,12
|
60/360
|
2.4 Pengakuan
Wesel Tagih
Suatu piutang wesel mungkin timbul
bersamaan dengan transaksi penjualan atau pemberian pinjaman uang,atau karena
perubahan dari piutang dagang menjadi piutang wesel.
- Meminjamkan uang
Continental Bank memberikan kas kepada Holland sebesar
$1090. Pada tanggal jatuh tempo Holland membayar ke Bank sebesar $1090 (Pokok
$2000 ditambah bunga $90). Ayat jurnal yang dibuat Bank adalah
2007
|
|||
30-Sep
|
Wesel
tagih
|
1000
|
|
Kas
|
1000
|
||
Meminjamkan
uang
|
|||
2008
|
|||
30-Sep
|
Kas
|
1090
|
|
Wesel tagih
|
1000
|
||
Pendapatan bunga
|
90
|
||
(1000
x 0,09 / 1)
|
|||
Menagih
wesel
|
|||
- Menjual dengan wesel tagih
Tanggal 20 oktober 2009, General Electric menjual perlengkapan
rumah tangga senilai $15000 kepada Dorman Builders. Dorman menandatangani
promossory note berjangka 90 hari dengan bunga tahunan 10%. Ayat jurnal yang
dibuat general Electric untuk mencatat penjualan dan penagihan dari Dorman
adalah
2009
|
|||
30-Okt
|
Wesel
tagih Dorman
|
15000
|
|
Pendapatan penjualan
|
15000
|
||
melakukan
penjualan
|
|||
2010
|
|||
18-Jan
|
Kas
|
15375
|
|
Wesel tagih
|
15000
|
||
Pendapatan bunga
($15000 x
0,10 x 90/360)
|
375
|
||
menagih
wesel
|
|||
- Wesel tagih atas utang
Misalkan Sport Club tidak dapat membayar Hoffman
Supply. Hofman mungkin menerima wesel tagih berjangka 1 tahun senilai $4000
dengan bunga 9% dari Sport Club. Ayat jurnal yang dibuat Hoffman adalah :
2009
|
|||
30-Okt
|
Wesel
tagih Dorman
|
4000
|
|
Pendapatan penjualan
|
4000
|
||
melakukan
penjualan
|
2.5 Pelunasan
Piutang Wesel
Suatu wesel mungkin akan disimpan
perusahaan sambil menunggu hari jatuh temponya,dan pada saat tersebut nanti
perusahaaan akan menerima pembayaraan dari pihak tertarik sebesar nilai nominal
wesel ditambah bunga dan selanjutnya perusahaan akan mengakhiri piutang wesel
yang bersangkutan. Penerimaan penyelesaian wesel, Suatu
wesel dikatakan dilunasi apabila wesel tersebut dibayar secara penuh pada
tanggal jatuh temponya. Untuk wesel berbunga ,jumlah yang dilunasi meliputi
nilai nominal wesel ditambah dengan bunga selama jangka waktu wesel tertentu. Piutang
wesel tak tertagih, Suatu wesel tidak dapat ditagih apabila wesel
tersebut tidak dibayar dalam jumlah penuh pada tanggal jatuhnya,wesel yang tak
dapat ditagih tidak dapat dialihkan dan oleh karenanya harus diubah menjadi
piutang dagang .
1. Dilunasi (Piutang
wesel tidak didiskontokan)
· Jurnal:
|
Kas
|
Xxx
|
Piutang Wesel
|
xxx
|
Atau:
Jurnal:
|
Kas
|
Xxx
|
Piutang wesel
|
Xxx
|
|
Pendapatan bunga
|
Xxx
|
2. Dilunasi, tetapi
wesel pernah didiskontokan ke bank
a. Debitur
membayar
Jurnal:
|
Piutang
Wesel.didiskontokan
|
Xxx
|
Piutang wesel
|
xxx
|
b. Debitur
tidak membayar
Jurnal:
|
Piutang
Wesel.didiskontokan
|
Xxx
|
Piutang wesel
|
Xxx
|
|
Jurnal:
|
Piutang dagang
|
Xxx
|
Kas
|
Xxx
|
2.6 Penilaian
Piutang Wesel
Piutang Wesel yang jangka waktu
pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun akan dicatat dalam aktiva lancar. Dan Piutang Wesel yang
berjangka waktu lebih dari satu
tahun dianggap sebagai Piutang Jangka Panjang. Piutang Wesel dinilai berdasarkan jumlah yang diharapkan dapat
ditagih (net realizable
value) dan pada prinsipnya sama dengan Piutang Dagang.
Wesel Tagih Jangka pendek dicatat
dan dilaporkan pada nilai bersih yang dapat
direalisasi, yakni pada jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan. Perkiraan penyisihan wesel tagih yang
utama adalah Penyisihan untuk
Piutang Yang Diragukan. Perhitungan dari
estimasi yang terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek dan dalam mencatat beban piutang tak
tertagih dan penyisihan yang berkaitan persis
sama dengan piutang usaha. Baik sebagai persentase atas pendapatan penjualan atau suatu analisis piutang dapat digunakan
untuk mengestimasi jumlah piutang
yang tak tertagih. Wesel tagih
jangka panjang menimbulkan masalah estimasi tambahan
2.7 Pendiskontoan
Piutang Wesel
Mendiskontokan wesel adalah meminjam
uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai
jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan dengan selama
jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan
ini disebut juga diskonto.
Syarat pendiskontoan wesel : jika
pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada
tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut.
Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai
berikut :
Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto
x periode diskonto
Contoh : Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka
waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret
1991 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.
Periode diskonto dihitung sebagai berikut :
26 –31 Maret =
5 hari
April =
30 hari
Mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari+
Periode diskonto =
36 hari
Perhitungan pendiskontoan wesel :
- Wesel tidak berbunga
Jumlah uang
yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :
Nilai jatuh
tempo wesel Rp.
5.000.000,00
Diskonto :
Rp. 5.000.000,00x10%x36/360 50.000,00-
Uang yang
diterima Rp.
4.950.000,00
Jurnal yang
dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di
atas adalah :
Kas Rp. 4.500.000,00
Biaya Bunga 50.000,00
Piutang Wesel Rp.
5.000.000,00
(Piutang wesel didiskontokan)
- Wesel Berbunga
Misalnya
wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan diskonto
sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah:
Nilai
nominal wesel Rp.
5.000.000,00
Bunga : 12%
x 2/12 x Rp. 5.000.000,00 Rp.
100.000,00+
Nilai Jatuh
tempo wesel Rp.
5.100.000,00
Diskonto :
Rp.
5.100.000,00x10%x36/360 51.000,00-
Uang yang
diterima Rp.
5.049.000,00
Jurnal yang
dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di
atas adalah :
Kas Rp. 5.049.000,00
Piutang Wesel Rp.
5.000.000,00
(Piutang wesel didiskontokan)
Pendapatan Bunga 49.000,00
Hubungan dalam pendiskontoan wesel
A B C
Pembeli
penjual
bank
1
2
3
Keterangan :
1.
Pembeli
menyerahkan wesel pada penjual
2.
Penjual
mendiskontokan wesel ke bank dan menerima uang
3.
Bank menagih
pada pembuat wesel pada tanggal jatuh tempo
Hubungan dalam pendiskontoan wesel
A B C
Pembeli penjual bank
1 2
4 3
Keterangan :
- Pembeli (A) menyerahkan wesel pada penjual (B)
- Penjual (B) mendiskontokan wesel ke bank (C) dan menerima uang
- Karena A tidak membayar, maka bank (C) menagih pada B
- B menagih A sebesar uang yang dibayar ke bank (mungkin ditambah bunga)
2.8 Penyajian
Piutang Wesel di Laporan Keuangan
Berikut adalah angka akhir milik PT setelah semua
penyesuaian dilaporkan pada neraca (jumlah diasumsikan) :
Neraca :
Piutang Usaha $2.500
Dikurang : penyisihan piutang tak tertagih ( 300 )
Piutang usaha, bersih $2.200
Aktiva
|
31-Des
|
|
2007
|
2006
|
|
Aktiva
Lancar :
|
||
Kas
|
$800
|
$400
|
Investasi
jangka pendek
|
$1500
|
$300
|
Piutang usaha, setelah penyisihan piutang tak
tertagih
|
$2400
|
$2600
|
sebesar $400 tahun 2007 dan $300 tahun 2006
|
||
Persedian
|
$800
|
$600
|
total
aktiva lancar
|
$5500
|
$3900
|
2.9 Contoh soal dan Penyelesaiannya
1.
Wesel Tagih
dengan nominal Rp.300.000, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2001
Wesel Tagih tersebut didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2001 dengan
diskonto 10 %. Buatlah jurnalnya,
jika :
a. Wesel Tagih Tidak Berbunga
b. Wesel Tagih Berbunga
Penyelesaian :
a.
Wesel Tagih
tidak berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26/03/2001
dapat dihitung sbb.
Nilai jatuh tempo wesel Rp.300.000
Diskonto :
Rp.300.000 X 10 % X 36/360 Rp.
3.000 (-)
(36 hari = 26
Maret s/d 1 Mei)
Uang yang Diterima Rp.297.000
Pihak yang mendiskontokan wesel akan mencatat :
Kas
Rp.297.000
Biaya Bunga
Rp. 3.000
Piutang Wesel (didiskontokan)
Rp.300.000
b. Wesel tagih
berbunga
Misal wesel di atas berbunga sebesar 12 % / tahun dan
didiskontokan dengan diskonto 10 % / tahun.
Nilai Nominal Wesel Rp.300.000
Bunga = 12 % X
2/12 X Rp.300.000 Rp.
6.000 (+)
Nilai Jatuh Tempo Wesel Rp.306.000
Diskonto :
Rp.306.000 X 10 % X 36/360 Rp.
3.060(-)
Uang yang diterima Rp.302.940
Jurnal yang dicatat oleh pihak yang mendiskontokan
wesel adalah :
Kas Rp.302.940
Piutang Wesel (didiskontokan) Rp.300.000
Pendapatan Bunga Rp.
2.94
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi
pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat hutang formal. Pelunasan
wesel hutang bagi penaggung harus memperhatikan beberapa hal misalnya tanggal
jatuh tempo, karena hal yang bersangkutan akan dikenai bunga sesuai kesepakatan
diawal dan jika pelunasan melebihi batas tanggal jatuh tempo.
Adanya wesel tagih merupakan suatu
keuntungan bagi perusahaan atau yang memberikan hutang. Tidak hanya dapat
menjadi piutang bagi pendapatan namun juga memberikan dampak signifikan bagi
roda perekonomian perusahaan tersebut.
3.2 Saran
Dalam pembuatan
makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi dan cara
penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak
merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, kritik beserta saran juga kami
harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami
Daftar
Pustaka
Carl
S. Warren, James M, Reve, Philip E. Fees, Pengantar Akuntansi, Buku Satu
Edisi Dua Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar